Rabu, 19 Juni 2013

Letupan





SENJA
Kucoba menepi menghindari badai menerjang
Kucoba tiarap ketika hempasan menyapa
Kubenamkan muka dalam tanah berpasir
Mereka berlalu, tapi punggungku menggerutu karena terik tertancap kaku
Kucoba menggeliat dalam sisa desahku yang pilu
Kucoba bangkit dengan sisa tenagaku yang rapuh
Mataku memandang layu menyisir debu
Ada sedikit sisa detak berbisik
Membangun motivasiku
Untuk maju
Hidup
Mengenang kalbu berlabuh firman-firman-Nya
Mengejar keabadian semu
Karena dunia ditata bukan seperti surga








Suara zaman
Ketika rasa tak seindah kata
Di sana lahir dusta
Hitam jadi kelabu
Putih pindah jadi abu-abu




Debat
Awal  yang mula-mula
Kesatu  jadi yang pertama
Kedua bukan yang di tengah
Tapi dia diantara satu dan tiga


Korupsi
Tak mungkin ada
Juga tak mungkin tiada
Dia terbungkus nafas
Datang dan pergi
sebagai rumus
alam, hidup adalah nafas
mati  tak bernafas

dialog
memberantas korupsi harus sejak dini
bukan : si dini masih kecil. Dia belum bisa korupsi
terus !
ada program pemangkasan
dari atas?
Tepat sekali. Yang korup bukan anak-anak
Tapi di TV saya dengar bahwa anak-anak harus diajarkan moral anti korupsi
Saya paham, saya paham! Makanya korupsi tak pernah berhenti karena yang korup tak tersentu dengan pelajaran anti korup. Program itu sama artinya dengan membiarkan korupsi meraja lelah.
Ooo, begitu! Saya paham, saya mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berbagi...